Selasa, 02 Maret 2010

kolom legislator - edisi 7

Oleh : Furkon
ketua BPM Kema FPIK



APA YANG SUDAH ANDA PERSIAPKAN UNTUK KELULUSAN ANDA?



”Jujur, selama ini saya merasa dibohongi dengan IPK yang besar, sementara kemampuan dalam perikanan dan kelautan masih minim”. Kata salah satu mahasiswa FPIK. Pernahkah Anda pernah mendengar pernyataan tersebut? Atau pernyataan seperti ini : ”saya belum tahu mau kemana setelah lulus”.
Sungguh kawan, pemandangan ini bukan sekali duakali kita temui dalam kehidupan kampus, melainkan sering kita menemui pernyataan-pernyataan seperti ini. Atau jangan-jangan tanpa disadari kalimat di atas pernah terucap oleh kita. Sangat disayangkan ketika di ujung perkuliahan anda belum menemukan kemana arah yang akan anda tuju, mau menjadi apa setelah lulus, atau minimal memikirkan mau apa setelah lulus kuliah.
Maka tak aneh ketika pemerintah mengeluarkan data bahwa, kurang lebih 70% lulusan perguruan tinggi tak terserap dalam dunia kerja Indonesia. Akankah kita termasuk kedalam 70% tersebut, atau tanpa disadari sedang menuju kesana? Mari kawan,persiapkan apa yang seharusnya anda persiapkan.
Merencanakan jalan hidup selama kuliah merupakan tindakan bijak, minimal kita telah peduli akan kelangsungan jalan cerita hidup kita. Atau mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kelulusan, seperti : mau bekerja dimanakah saya ketika lulus Sarjana?, apa yang sudah saya persiapkan untuk bersaing di dunia kerja?, kualifikasi seperti apa yang dibutuhkan oleh pasar kerja ketika saya lulus?, atau sudah sejauh mana usaha saya untuk mengejar apa yang saya cita-citakan ketika kuliah?
Hal-hal seperti softskill, kemampuan bahasa inggris, IPK, kemampuan akademik, pengalaman lapangan, pengalaman organisasi, pengalaman kerja, bahkan pengalaman ber-enterpeneur merupakan perangkat yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan seorang mahasiswa calon sarjana.
Sering kali kita terlena ketika mendapatkan IPK besar, seolah-olah, IPK menjadi satu-satunya faktor yang menentukan dalam persaingan menuju dunia kerja. Atau kita terlalu sibuk dengan organisasi yang kita geluti sehingga prestasi akademik terlalairkan. Atau kita sibuk dengan pertemanan-pertemanan yang sedikit memberi manfaat.
Mari kawan, mulailah berpikir masa depan. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang dimaksud oleh kalimat berikut : ”barangsiapa yang gagal dalam berencana, maka dia telah gagal dalam usaha”. Dunia telah menantikan kita, menanti untuk menghinakan atau memuliakan kita.
Terakhir, sudah siapkah Anda memasuki persaingan pasar bebas yang siap menghadang Anda ketika lulus nanti?
Hidup Mahasiswa !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar