Oleh : Furkon
ketua BPM Kema FPIK
Apa Makna Hari Bahari bagi Kita(Mahasiswa)?
13 Desember merupakan hari bersejarah bagi insan Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia. 13 Desember merupakan tanggal dimana setiap tahunnya dirayakan oleh insan yang mencintai laut republik ini, tapi sudahkah kita memahami apa Hari Bahari? Mungkin perayaan Hari bersejarah tersebut hanya dirayakan oleh insan-insan tertentu yang telah sejahtera, yang telah duduk-duduk manis diatas sana yang telah mendapat jabatan sebagai stackholders, sebagian kecil dirayakan oleh universitas dan masyarakat yang peka dan peduli akan keadaan laut kita.
Coba tanyakan kepada para nelayan, apakah makna Hari Bahari bagi mereka. Mungkin sebagian dari mereka tidak peduli dengan adanya hari Bahari, namun ada juga dari mereka yang sangat peduli dengan keadaan laut Republik ini. Bagi mereka, kesejahteraan merupakan hal yang terpenting diatas segalanya. Namun realita yang terjadi adalah kebanyakan nelayan kita masih berada di bawah garis kemiskinan, miris melihat hal ini masih terjadi di Negara yang hampir ¾ wilayahnya merupakan hamparan luas lautan. Rendahnya tingkat pendidikan nelayan, kurangnya sikap disiplin dari para nelayan, para stackholder yang tidak bekerja secara maksimal, sarana dan prasarana yang tidak berstandar, merupakan masalah-masalah yang sering menemani keseharian para nelayan kita.
Sementara bagaimana sikap mahasiswa dalam menyikapi Hari Bahari ini?. Bukanlah sebuah prestasi ketika mahasiswa dapat merayakan Hari bersejarah tersebut, apalagi yang notabene merupakan mahasiswa yang bergelut dalam disiplin ilmu perikanan dan kelautan. Ketika para mahasiswa memaknai Hari Bahari hanya dengan berorasi, membagi-bagikan leaflet, dan mengumpulkan tandatangan yang mungkin tak jelas proses setelahnya, semua itu tidaklah cukup, mahasiswa harus peka terhadap realita yang terjadi di lapangan, bagaimana realita pengelolaan pesisir yang sampai sekarang belum maksimal dan terkesan tidak berbasis lokal, bagaimana pemeritah mengeluarkan kebijikan terkait dengan perikanan dan kelautan, bagaimana potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang begitu besar namun belum diolah secara maksimal, bagaimana keseharian nelayan yang sering bergelut dengan kemiskinan.
Tahukah Anda kalau Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2009-2015 memiliki visi menjadikan Indonesia sebagai negara produksi hasil laut terbesar di dunia pada tahun 2015? Tahukah Anda bahwa misi yang akan dilakukan oleh bapak menteri kita adalah akan menaikkan hasil produksi laut sebesar 315%? Malulah kawan ketika Hari Bahari ini kita rayakan, namun kita masih tidak peka terhadap realita yang terjadi.
Mari kita lakukan fungsi kontrol sosial kita sebagai mahasiswa yang notabene merupakan mahasiswa perikanan dan ilmu kelautan terhadap setiap langkah yang diambil para stackholder kita diatas, janganlah terlena dan merasa berbesar hati, langkah kita masih panjang, berliku, bahkan berbatu dan berduri untuk mewujudkan perikanan dan ilmu kelautan yang maju, konsisten, dan berkontribusi nyata terhadap negara dan dunia serta perikanan dan ilmu kelautan yang berkelanjutan dan berbasis lokal.
Hidup Mahasiswa !!!
Hidup Rakyat Indonesia !!!
¬-salam hangat legislator-
Selasa, 02 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar